JIN dan MANUSIA Di antara Persekutuan dan Permusuhan ABADI

 

                                                          JIN & MANUSIA,

Diantara Persekutuan Dan Permusuhan

A B A D I …..

 

Perseteruan antara jin dengan manusia berbeda jauh sifatnya dengan permusuhan manusia antara manusia.  Bila terjadi permusuhan antara sesama manusia, Allah memerintahkan kita untuk bersabar, bahkan untuk berbuat baik kepada mereka yang dianggap lawan, supaya hilang permusuhan dan kebencian itu. Namun bila perseteruan dengan syetan, hal itu tidak ada guna dan pengaruhnya, kesabaran dan kebaikan yang kita tunjukkan tidak akan mengubah keadaan.

 

Mengapa…?

 

Karena tabiat syetan teramat buruk.

Yang mereka inginkan hanya kehancuran manusia. Sungguh begitu besar permusuhannya dengan Adam dan keturunannya sejak mula.

 

Sikap yang semestinta kita lakukan adalah selalu waspada, dan waspada, serta berusaha menjauhkan diri dari keburukan yang ditimbulkan oleh ulah syetan.

Allah meng-intruksikan pada manusia dalam hal ini untuk “ber-taawudz” mohon perlindungan kepada-NYA dari kejahatan syetan.

 

          “..Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta jangan perdulikan orang-orang yang bodoh. Dan jika syetan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Al A’raf: 199-200

          “..Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik, Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan (kepada Allah). Dan ucapkan, “Ya Tuhanku, aku berlindng kapada Engkau dari bisikan-bisikan syetan, dan aku berlindung kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tdak mendekatiku”.Al mukminun: 96-98.

 

Menelusur permusuhan syetan vs manusia

 

Perseteruan syetan vs manusia telah ada sejak sejarah manusia di bumi belum dimulai, dan akan terus terjadi hingga  bumi dan langit digulung dan bersatu kembali.

Syetan punya alasan untuk itu, yang menurut dirinya benar, dan manusia Juga punya hak untuk membela dan mempertahankan diri.

 

“ (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ”Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan) Ku kepadanya, maka tunduklah kamu dengan bersujud padanya”. Lalu para malaikat bersujud semua, kecuali Iblis, ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.

(Allah) berfirman:”Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk golongan yang (lebih) tinggi..?”.

(Iblis) berkata: “Aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”.

(Allah) berfirman,”Kalau begitu, keluarlah kamu dari sorga ! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Dan sungguh kutukanKu tetap atasmu sampai hari Pembalasan”. (Iblis) berkata : “Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan”.

(Allah) berfirman;” Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi tangguh, sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (Qiamat)”.

(Iblis) menjawab, “ Demi kemuliaanMu, pasti aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hambaMu yang terpilih di antara mereka”. (Shaad: 71- 83).

 

Silakan baca kisah ini dalam surat-surat berikut:

– Al Baqarah: 34

– Al Kahfi : 50

– Al A’raf: 10-18

– Al Hijr: 38-39

– Al Isra’: 62-64

– Tha ha : 117

 

Al Qur’an dengan tegas dan terang menjabarkan bahwa syetan adalah musuh yang nyata, tidak kurang dari 9 ayat dengan redaksi “ aduwwun mubiin atau aduwwan mubiinaa” artinya: musuh yang sangat nyata.

(baca QS. Al Baqarah: 168 & 208. Al An’am: 142. Al A’raf: 22. Yusuf: 5. Yaasiin: 60. Az Zuhruf: 62. An Nisa’: 101. Al Isra’:53)

 

Begitu nyata, dan jelas permusuhan ini, namun tidak semua mata melihatnya, dan tidak semua hati menyadari.

Bahkan sangat disayangkan, ada manusia yang menjadikan syetan sebagai penasehat hidupnya, tempat berlindung dan memuja. Seperti; beberapa kelompok musik pemuja syetan, aliran-aliran agama yang memuja syetan, termasuk mereka yang melakukan ritual tertentu dengan memberikan sesaji, larung atau persembahan dalam bentuk makanan, binatang, tarian dsb.

Tidak sedikit dari para penguasa yang dalam gerak kerjanya berjalan mengikuti “wangsit”, bisikan dari para dedemit itu.

 

Hampir dalam berbagai kepentingan dunia, sebagian manusia mempercayakan dan menyerahkan urusannya pada syetan.

Memang, untuk urusan dunia, apa saja…syetan bisa membantu, namun untuk akhirat mereka berlepas diri dan tak berdaya sedikitpun.

 

Ada yang ingin kaya secara instan, yang ingin mahir berbagai bahasa secara instan, bahkan menghafal al qur’an atau ilmu lainnya secara tidak wajar, juga dilayani jin.

Ingin sakti atau digdaya, kebal, terbang tanpa sayap dan alat, berpindah-pindah dengan cepat, terawangan, ramalan, mahabbah, sihir dst, syetan siap membantu.

 

“Dan sungguh ada beberapa orang lelaki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada lelaki dari Jin, mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertabah sesat”. (Al Jin:6).

 

Bahkan ada yang mengannggap syetan sebagai malaikat penolong, dan mereka memanggil syetan ini dengan sebutan para malaikat atau nama-nama asing tidak termasuk 10 malaikat yang wajib kita imani.

Seperti muncul nama “Shad-qayail, Jaljayut, Rufayail, Samsail, Sarfiyail, ‘An-yail, dll. Benarkah yang mereka panggil dan mereka puja itu adalah para malaikat…?.

Benarkah, Rasulullah saw pernah mengajarkan pada siapapun, bagaimana cara memanggil malaikat..?. Atau siapakah sebenarnya makhluk ini…?.

 

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan merea semuanya, kemudian Dia berfirman kepada para Malaikat, : ”Apakah kepadamu mereke ini dahulu menyembah”?. Para Malaikat itu menjawab :”Maha suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka, bahkan mereka (manusia) telah menyembah Jin, kebanyakan mereka percaya kepada Jin itu”. (Saba’:40)

 

Bantuan yang diberikan, tidak akan sebanding

dengan tebusan atau mahar yang harus dipersembahkan.

 

Biasanya mahar adalah sebentuk kataatan pada segala permintaan atau syarat mereka, baik disampaikan langsung oleh syetan melalui mimpi, wangsit, bisikan dsb, atau memalui perantaranya, dukun, para normal, juru kunci dll. Yaitu berupa sebentuk kemaksiatan kepada Allah dan rasul NYA.

 

Misalnya, mengharamkan makanan yang dihalalkan, menghalalkan makanan yang diharamkan, beribadah dengan wirid atau dzikir yang tidak sesuai tuntunan Rasulullah, berpuasa yang menyimpang (ngebleng, mutih, ngrowot dsb), menulis ayat al Qur’an dengan barang najis, menjungkir-balikkan tulisan ayat al Qur’an dsb.

 

Mausia akan terjebak dalam dosa syirik, bid’ah, maksiat, dan penyimpangan agama dan norma, selama ia berteman dengan syetan. Inilah harga yang harus dibayar.

 

 

Semakin besar kemaksiatan pada Allah dan RasulNya,

semakin besar komitmennya pada syetan,

maka akan semakin menggila bantuan yang akan diterima.

 

Inilah sebuah berdagangan yang rugi dan sungguh merugi, dunia apalagi akhirat.

 

 

 

Jin, Iblis dan Syetan

 

Jin adalah hamba Allah yang dicipta dari an-naar (api), ada yang muslim, ada yang kafir. “Dan di antara kami (jin) ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus”. ( Al Jin: 14 )

 

Jin kafir dan manusia yang kafir digelari dengan nama Syetan (sifat yang selalu membangkang). “Dan demkianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan indah sebagai tipuan….”. (Al An’am: 112).

 

Iblis adalah jin yang membangkang, ia tergolong dalam sebutan syetan. “…Dia (Iblis) adalah dari golongan jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya…”.(Qs. Al Kahfi: 50).

 

Hasil Kerja Keras Tanpa Kenal Lelah

 

Seorang ulama’ ditanya; pernahkan syetan tidur untuk menggoda manusia.?.

Jawab beliau : “ Bila syetan sempat tidur, niscaya kita sempat istirahat …”.

 

Dari hasil kerjanya memang luar biasa, banyak sudah krban berjatuhan dari masa ke masa.

Allah berfirman :”…Dan sungguh syetan telah menyesatkan sebagian besar di antara kalian, maka apakah kalian tidak mengerti…”. (Yaa Siin: 62).

Syetan adalah: –

          Penasehat sesat yang piawai, hingga terperdaya dan terusirnya Adam dari sorga..

          Pembisik hati Qabil yang hasud, hingga darah Habil tertumpah pertama kali dalam sejarah kemanusian…

          Berulang kali ingin menggagalkan pengorbanan Ibrahim dan kelurganya, hingga dilempari kerikil-kerikil Jamarat…

          Melupakan Musa hingga lupa tempat ta’lim dengan Hidlir…

          Otak di balik makar pembunuhan atas diri Rasuullah saw, hingga beliau harus berhijrah ke Madinah…

          Sekutu perang dan membuat kafir Quraisy congkak, yakin menang dalam perang Badar, namun takluk setelah melihat tentara Allah …

          Menyokong pembangkang Musailama Al Kazzab sang nabi palsu, dengan memberikan kelebihan luar biasa, seperti bisa terbang, mendatangkan makanan, menyembuhkan yang sakit, berubah sesuatu yang disentuh tangannya dsb…

          Dan masih tertalu banyak lagi untuk disebutkan….

 

Termasuk seorang manusia memakan bangkai manusia, karena mengikut pesan Iblis melalui wangsit yang diterima. Yang lainnya, semula punya khadam Jin sebagai mana pengakuannya, lantas membuatnya lalai dan tersesat hinga mengaku sebagai Jibril, juga malaikat pencabut nyawa….dan serentetan peristiwa membuat miris hati, dari pembunuhan, perkosaan, perceraian dan…. penyakit moral lainya.

 

Ini semua adalah prestasi iblis dan bala tentaranya menyesatkan dan merusak Adam dan Anak cucunya, hingga dunia berakhir, sebagaimana sumpahnya di hadapan Allah.

 

Beberapa Bentuk Nyata Gangguan Syetan pada Manusia

 

Syetan mengganggu manusia tidak hanya dengan cara membisikkan suatu keburukan atau keraguan di hati manusia, namun syetan lebih jauh telah berani dengan terang-terangan mengganggu manusia. Di antaranya: –

 

  1. Gangguan Fisik.

Syetan berjalan pada aliran darah tubuh manusia, kadang ia berulah dengan mempersempit atau menyumbat jalan darah. Ia bisa berwujud nyata seperti menjadi daging atau lainnya. Tidak heran bila sering kali seseorang yang sakit kepala menahun sembuh setelah di-ruqyah, sampai kanker ganas sembuh dengan izin Allah melalui ruqyah.

Syetan menjepit syaraf atau menguasai syaraf tertentu, hingga seorang lumpuh pada sebagain anggota tubuh, bahkan bisa lumpuh total. Banyak sudah yang meninggal dunia disebabkan gangguan jenis ini.

 

  1. Gangguan Psikis.

Syetan membisikkan segala sesuatu ke telinga seseorang, hingga membuatnya bingung dan kacau, atau kadang membisikkan ke dalam hati. Bila dibiarkan atau ditangani dengan cara yang salah, biasanya orang tersebut akan terganggu syaraf otaknya, dan menjadikannya gila. Juga dengan mempengaruhi emosi seseorang, hingga terjadi kelainan emosional. Udah lupa dan tidak fokus, sering disebabkan gangguan model ini.

 

  1. Ganguan Dalam Mimpi.

Syetan bisa masuk ke alam mimpi seseorang. Mengganggu manusia dengan menakut-nakuti, menampakkan kejadian keji, sadis dan mengerikan. Memperkosa atau mencekik atau sekedar menindihnya.

 

  1. Gangguan Pada Kehidupan Sehari-hari

Mencuri uang atau benda lainnya, penampakan sosok menakutkan, merusak peralatan, menculik anak manusia, menghalangi perjodohan, rizqi dan keturunan, menjelma menjadi binatang yang sering mengganggu seperti ular hitam, kucing hitam atau anjing hitam, kadang berwujud scorpion, kelabang atau lainnya.

 

  1. Gangguan Dalam Ibadah

Membuat lupa jumlah rakaat dalam shalat, sulit khusyu’, mudah buang angin atau buang air, ragu-ragu ketika bersuci, menguap saat dzikir atau ibadah lainnya. Takut naik pesawat ketika hendak pergi haji, takut fakir bila hendak sodaqah dsb.

 

Dari hal-hal tersebut di atas, masih pantaskah manusia berteman dengan syetan…?.

Allah Maha Pengasih dan Maha Pemaaf, tapi makhluq yang jenis ini dikutuk-Nya, tentu karena saking bejad dan jahatnya sang makhluq tersebut. Na’uzubillahi min dzaalik.

 

Penjagaan Diri dari Gangguan Syetan

 

  1. Iman dan Tawakal.

“Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah uhanmu sebagai Penjaga”. (Al isra’:65). Ibnu Abbas berkata (tentang ayat ini):… mereka adalah orang-orang mukmin.

 

“Sungguh, syetan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan”. (An Nahl: 99).

 

  1. Menjahui Maksiat.

“ Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi pertempuran antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh syetan, disebabkan sebagian kesalaha (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lalu)…”.(Ali Imran: 155).

 

  1. Zuhud dan tidak terpedaya dunia.

“ Wahai manusia ! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (syetan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu terhadap Allah”. (Fathir:5).

 

  1. Mohon Perlindungan Allah.

“ Dan jika syetan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah…”.(Al A’raf:200). Juga baca: QS. Al Mukminun: 96-98. Fussilat: 24-26.

 

APAKAH SEMUA JIN ITU JAHAT…?

 

Allah menjelaskan bahwa jin ada yang baik dan ada yang jahat.

Yang jahat masuk dalam gerombolan syetan, sedangkan yang baik akan sibuk dengan urusannya sendiri sebagai hamba Allah, artinya tidak mengganggu manusia sebagaimana syetan.

 

”Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) yang sebaliknya. Kami menempuh jalan yang be Beda-eda”. (Al Jin: 11)

 

“Dan di antara kami (jin) ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus”. ( Al Jin: 14 )

 

Dalam kenyataannya, mereka (jin) yang suka usil kepada manusia lebih banyak dari pada yang saleh. Mereka telah direkrut dalam pasukan syetan, dan Iblis sebagai panglima tingginya.

 

Dalam surat Al Ahqof : 29-32 dengan sangat jelas disebutkan bahwa jin memang bisa berinteraksi dalam kehidupan manusia. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa jin telah menghadiri majelis ilmu yang diadakan oleh Nabi, akan tetapi, dalam ayat tersebut disebutkan bahwa mereka hanya mengmbil pelajaran dan ilmu, setelah itu mereka segera kembali kepada kaumnya (bangsa jin) untuk memberi peringatan. Inilah jin sholih. Mereka berinteraksi dalam kehidupan manusia hanya untuk mencari ilmu, mereka berada diluar tubuh manusia, tidak tinggal dalam tubuh manusia. Kepentingan mereka hanya sesaat dan setelah terpenuhi keperluannya, mereka kembali kepada kaumnya dan beraktivitas ditengah kaumnya. Jin sholih tidak tinggal dalam tubuh manusia, atau menyertainya, atau membantu manusia dengan menjadi khodam, dan tidak menyertai hidup manusia setiap saat.

Maka jika ada bangsa jin yang tinggal dalam diri manusia, menyertainya, membantunya, maka dapat dipastikan bahwa jin tersebut bukan termasuk jin yang sholih. Demikianlah karena ketika bangsa jin memberikan sesuatu, bantuan, pertolongan, perlindungan kepada manusia maka mereka pasti akan meminta imbalan. Baik disadari maupun tidak disadari oleh manusia tersebut. Imbalan inilah yang pada akhirnya kita kenal dengan Fenomena gangguan Jin.

 

Mukjizat, Karamah Dan Sihir

 

Sering kali syetan membungkus dengan elok ulahnya demi menyesatkan manusia, tidak sedikit mereka yang terperdaya tanpa sadar, bahwa apa yang dialami sejatinya hanyalah bantuan syetan dan bukan bentuk bantuan Allah atau malaikat. Segelintir orang mengaku dapat Karamah bahkan mukjizat, hingga ia bisa mengetahui masa lalu, yang sedang terjadi dan masa mendatang, atau kemampuan luar biasa lainnya. Benarkah pengakuan seperti ini….?.

 

Dalam ajaran Islam telah jelas perbedaan antara mukjizat, Karamah dan Sihir. Perbedaan antara wali Allah dan wali syetan. Perbedaan antara yang ta’at pada Allah, dan mereka yang patuh pada syetan.

 

Mukjizat

Karamah

Istidraj-Sihir

– Dari Allah

– Untuk Nabi & Rasul

– Muncul atas Kehendak Allah

– Karena Ta’at pada Alah

– Membela Al Haq

– Tidak bisa ditiru

– Tidak bisa dipelajari

– Tidak bisa diwariskan

– Memperkokoh Iman

Dari Allah

– Untuk Wali Allah

– Muncul atas Kehendak Allah

– Karena Ta’at pada Allah

– Membela Al Haq

– Tidak bisa diiru

– Tidak bisa dipelajari

– Tidak bisa diwariskan

– Memperkokoh Iman

– Dari Syetan

– Untuk Wali Syetan

– Muncul atas kehendak pemiliknya

– Membela yang bathil

– Harus bermaksiat

– Bisa ditiru

– Bisa dipelajari

– Bisa dititiskan/diwariskan

– Menambah Sombong

 

 

 

2 responses

  1. Assalamu’alaikum wr.wb.
    Blog yang sangat berguna, tetapi saya mau bertanya mengenai pernyataan :

    …menghalangi perjodohan, rizqi dan keturunan…

    Bukankah jodoh, rizqi, keturunan sudah dijamin oleh Allah? mengapa jin/syetan bisa menghalangi itu semua??
    mohon penjelasan

    Wassalamu’alaikum wr. wb.

    1. wa’alikum salam. mas, maaf lama sekali baru balas. mengenai hal ini sangat menarik utk dibahas dalam salah satu artikel. beberapa kali saya mendapati pertanyaan spt ini. agak panjang penjelasannya. insyaAlloh segera saya selesaikan tulisan ttg pertanyaan ini. mohon sabar menunggu.mudah mudahan sebelum iedul adha sudah selesai.

      wassalam.

Tinggalkan komentar